Menggunakan jasa travel agent untuk mengunjungi tempat-tempat wisata, ternyata cukup efektif dan efisien. Namun sayangnya kami harus bangun pagi-pagi dan siap pada jam 8 pagi. Di pagi yang dingin seperti di Seoul pada bulan Februari sangat nyaman jika kita masih bisa menikmati selimut tebal di tempat tidur. Namun waktu kami di Seoul hanya 5 hari, dan kami masih ingin mengunjungi banyak tempat wisata, jadi kami harus segera bersiap-siap menggunakan pakaian berlapis-lapis untuk mengatasi dingin.
Tempat pertama yang kami kunjungi adalah Jogyesa Temple.
Jogyesa temple adalah pusat tempat ibadah Budha Zen di
Korea. Temple ini terletak di Gyeonji-Dong, Jongno-gu, di pusat kota Seoul.
Temple ini sudah ada sejak tahun 1395 pada masa dinasti Joseon.
Saat memasuki temple, perhatian kita akan terpaku pada
pohon2 yang terletak di depan temple. Ada pohon Locust yang tingginya 26 meter
dan ada white pine tree yang sudah berumur ratusan tahun
Kata pemandu wisata,
jika kita memeluk pohon Locust tersebut, maka kita akan merasa berbahagia
Kunjungan berikutnya adalah Gyeongbokgung Palace.
Istana ini dibangun pada tahun 1395 dan disebut sebagai
Northern Palace karena lokasinya yang paling jauh ke utara dibandingkan dengan
istana lainnya seperti Changdeokgung (eastern palace) dan Gyeongheegung
(western palace). Gyeongbokgung disebut sebagai istana terindah dan terbesar
dibandingkan 5 istana lainnya.
Kunjungan kami kesana tepat saat upacara changing guard
dimulai. Setelah upacara yang memakan waktu sekitar 15 menit, kami mulai
berjalan-jalan mengelilingi lokasi istana.
Di lokasi yang tidak terlalu jauh dari istana, kami bisa
melihat Blue House yaitu official resident dari Presiden. Ciri-ciri dari Blue
House adalah semuanya berwarna biru. Mulai atap sampai lantainya. Keindahan
warna Blue House selaras dengan pemandangan gunung Bugaksan yang terletak di
belakangnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar