Rabu, 15 April 2015

DMZ, Daerah Perbatasan Korea Utara Dan Korea Selatan




The Korean Demilitarized Zone (DMZ) adalah daerah  pembatas yang membentang di jazirah Korea yang dibentuk di akhir masa perang antara Korea Utara dan Korea. Daerah ini adalah daerah pembatas yang dibuat sebagai bagian dari perjanjian antara Korea Utara, China dan PBB di tahun 1953 dengan panjang 160 miles dan lebar 2,5 miles.





Garis batas utara bermulai di  sebelah barat Imjingang River sampai Dongho-rin di sebelah timur. Dari garis batas militer, Korea Selatan dan Utara membuat buffer Zone 2 km untuk setiap sisinya karena dikawatirkan terjadinya konflik militer di area tersebut.
Pembatasan akses di kedua wilayah tersebut membuat ekologi di daerah tersebut menjadi tidak tersentuh, akibatnya DMZ menjadi daerah ekosistem natural yang unik
Luas DMZ mencapai 992 kilometer persegi dengan gunung, dataran, lembah dan tempat banyak species yang dilindungi. Saat ini ada sekitar 2900 species, 960 jenis tanaman, 35 jenis mamalia dan 64 jenis burung. 

Dalam perjanjianantar kedua negara itu, disebutkan berapa jumlah tentara, jenis senjata yang diijinkan di DMZ. Tentara2 dari kedua belah pihak melakukan patroli di dalam DMZ dan dilarang menyebrang perbatasan masing2 negara. Dikabarkan beberapa pelanggaran yang dilakukan, meyebabkan terbunuhnya sekitar 500 tentara Korea Utara dan 50 tentara Amerika di DMZ sepanjang tahun 1953 dan 1999.

Di dalam DMZ, dekat bagian barat jazirah, Panmunjom adalah Joint Security Area (JSA). Di daerah ini terdapat beberapa bangunan, yang menjadi tempat berlangsungnya negosiasi sejak 1953.

Sejak 15 November 1974 telah ditemukan 4 lorong yang di gali oleh Korea Utara menyebrangi DMZ. Korea Utara mengklaim bahwa penggalian itu dilakukan untuk mencari batu bara namun tidak diketemukan adanya batu bara di lorong tersebut. Diyakini bahwa lorong tersebut dibuat untuk melakukan invasi ke Korea Selatan.
Warga sipil yang berkunjung ke area tersebut harus melalui pengawasan yang sangat ketat. Setiap pengunjung (turis) harus menunjukan paspor atau kartu identitas dan yang diteliti satu persatu.




Saat kami berkunjung ke DMZ, tentara yang melakukan pengecekan penumpang bis wisata, sempat mempertanyakan kelebihan paspor yang dia pegang, ternyata Aya yang mengantuk, dan tertidur di pangkuan Saya tidak kelihatan saat dilakukan penghitungan jumlah penumpang.

DMZ Tour didahului dengan penjelasan sejarah terbentuknya DMZ oleh pemandu wisata, dan setelah sampai lokasi, kami masuk theater yang menayangkan sejarah DMZ secara singkat, melihat diorama, melihat daerah perbatasan dengan menggunakan teleskop. Kemudian kami diajak menyusuri beberapa terowongan yang dibuat oleh tentara Korea Utara


Setelah kunjungan di lokasi DMZ selesai, kami mengunjungi Dorasan Stasiun yang di bangun di dalam DMZ. Seperti halnya bangunan2 di DMZ, Dorasan stasiun juga di jaga oleh tentara2 perbatasan dan dengan galaknya mereka menolak saat kami ajak berfoto bersama.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar