The Korean Demilitarized Zone (DMZ) adalah daerah pembatas yang membentang di jazirah Korea yang
dibentuk di akhir masa perang antara Korea Utara dan Korea. Daerah ini adalah
daerah pembatas yang dibuat sebagai bagian dari perjanjian antara Korea Utara,
China dan PBB di tahun 1953 dengan panjang 160 miles dan lebar 2,5 miles.
Garis batas utara bermulai di sebelah barat Imjingang River sampai
Dongho-rin di sebelah timur. Dari garis batas militer, Korea Selatan dan Utara
membuat buffer Zone 2 km untuk setiap sisinya karena dikawatirkan terjadinya
konflik militer di area tersebut.
Pembatasan akses di kedua wilayah tersebut membuat
ekologi di daerah tersebut menjadi tidak tersentuh, akibatnya DMZ menjadi
daerah ekosistem natural yang unik
Luas DMZ mencapai 992 kilometer persegi dengan gunung,
dataran, lembah dan tempat banyak species yang dilindungi. Saat ini ada sekitar
2900 species, 960 jenis tanaman, 35 jenis mamalia dan 64 jenis burung.
Dalam perjanjianantar kedua negara itu, disebutkan berapa
jumlah tentara, jenis senjata yang diijinkan di DMZ. Tentara2 dari kedua belah
pihak melakukan patroli di dalam DMZ dan dilarang menyebrang perbatasan masing2
negara. Dikabarkan beberapa pelanggaran yang dilakukan, meyebabkan terbunuhnya
sekitar 500 tentara Korea Utara dan 50 tentara Amerika di DMZ sepanjang tahun
1953 dan 1999.
Di dalam DMZ, dekat bagian barat jazirah, Panmunjom
adalah Joint Security Area (JSA). Di daerah ini terdapat beberapa bangunan,
yang menjadi tempat berlangsungnya negosiasi sejak 1953.
Sejak 15 November 1974 telah ditemukan 4 lorong yang di
gali oleh Korea Utara menyebrangi DMZ. Korea Utara mengklaim bahwa penggalian
itu dilakukan untuk mencari batu bara namun tidak diketemukan adanya batu bara
di lorong tersebut. Diyakini bahwa lorong tersebut dibuat untuk melakukan
invasi ke Korea Selatan.
Warga sipil yang berkunjung ke area tersebut harus
melalui pengawasan yang sangat ketat. Setiap pengunjung (turis) harus
menunjukan paspor atau kartu identitas dan yang diteliti satu persatu.
Saat kami berkunjung ke DMZ, tentara yang melakukan
pengecekan penumpang bis wisata, sempat mempertanyakan kelebihan paspor yang
dia pegang, ternyata Aya yang mengantuk, dan tertidur di pangkuan Saya tidak
kelihatan saat dilakukan penghitungan jumlah penumpang.
Setelah kunjungan di lokasi DMZ selesai, kami mengunjungi
Dorasan Stasiun yang di bangun di dalam DMZ. Seperti halnya bangunan2 di DMZ,
Dorasan stasiun juga di jaga oleh tentara2 perbatasan dan dengan galaknya
mereka menolak saat kami ajak berfoto bersama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar