Kamis, 24 September 2015

Aya Dan Tooth Fairy





Aya, adalah gadis kecil yang penuh imajinasi. Dunianya diwarnai oleh dongeng tentang fairy, princess, magical things dan dia juga percaya bahwa Allah mencintai anak kecil yang baik hati, patuh pada orang tua dan tidak nakal.
Di usianya yang ke 10, Aya mulai kehilangan beberapa gigi susunya. Beberapa waktu sebelumnya, Aya selalu menyimpan gigi susunya yang tanggal. Siapapun tidak bisa membujuknya untuk membuang gigi susunya tersebut, hingga beberapa waktu lalu saat gigi susunya tanggal,  Dia mulai bercerita tentang keinginannya bertemu tooth fairy.
Malam itu Aya meletakan giginya yang tanggal di bawah bantal kecilnya. Pagi-pagi saat bangun dari tidurnya, Aya menemukan selembar uang 100QR sebagai ganti giginya yang sudah tidak ada lagi. Aya sangat yakin, bukan papanya atau kakaknya yang meletakan uang tersebut di bawah bantalnya, dia bercerita pada saya, " I am sure papa and mbak Ata didn't do it, because they are so surprise when I told them about this."
Beberapa hari kemudian setelah kejadian tersebut, gigi susunya yang lain tanggal lagi, dan Aya meletakan giginya yang tanggal di dalam sebuah kertas yang dia beri gambar hati dan gigi. Ternyata kertas itu adalah surat untuk Tooth fairy, bunyinya seperti ini:

Dear Tooth fairy,
Thank you so super much for taking my tooth
I really really want to see you again
speaking of which, I always wonder where do you put the teeth?
Oh well, It's a mysterious mystery any way

Keesokan paginya, kembali giginya hilang dan berganti dengan uang sebesar 110QR dengan balasan dari "TF" yang bunyinya sebagai berikut:

Be a nice girl
Love your family
I love you Treestyara
"TF"

Betapa bahagianya Aya mendapat balasan surat dari toothfairy. Dia sama sekali tidak menyadari bahwa tulisan itu sangat mirip dengan tulisan tangan ayahnya.

Paling tidak, sekarang Aya tidak lagi menyimpan gigi-gigi susunya yang tanggal seperti dulu lagi...

Rabu, 02 September 2015

Dances With The Camel




She greets the camel 
She speaks with him
She sings a song
And then...
She dances



Si Kecil dan Kebebasannya






Berlari, melompat, menari, menyanyi, berteriak.....
Saat itulah seorang anak akan bergerak bebas tanpa masalah, tanpa tekanan

Bahagia mengungkapkan hari-hari cerianya dikelilingi deburan ombak
dan angin laut yang menyejukan hati

Zekreet: Film City di Qatar



Qatar memiliki Hollywood kecil yang terletak di tengah gurun zekreet peninsula dan lokasinya berjarak 80 kilometer dari Doha. Untuk mencapainya, sebaiknya menggunakan kendaraan 4WD yang cukup tahan banting dengan jalan berdebu dan tidak rata.

Jika ditanya, mengapa Qatar membangun Film City? Maka jawabannya akan bervariasi. Ada yang mengatakan bahwa Film City dibangun untuk produksi film Hollywood, ada juga yang mengatakan untuk membuat film Arab. Dan ada juga yang menjawab, bahwa film city dibangun untuk membuat video promosi tentang World Cup di Qatar pada 2022.



Film city berbentuk kota kecil di negara Arab dengan bangunan tradisional berpintu kayu, rumah-rumah kecil penduduk, mesjid dan menara dengan arsitektur yang khas dimiliki negara-negara Arab.





Selasa, 01 September 2015

Langit Biru di Atas Doha


Pernah tinggal selama 6 tahun di Doha membuat Saya dan anak-anak menganggap kota ini sebagai rumah kedua kami. Pembangunan yang dilakukan terus menerus di berbagai sudut kota membuat kami takjub dengan keindahan arsitektur bangunannya. 

Kami tetap menyukai kota ini walau saat sand storm membuat flat kecil kami penuh debu, walau saat summer kami berkeringat di suhu mendekati 50 derajat celcius, walau saat winter kami menggigil kedinginan terkena wind chill dengan suhu 11 derajat, walau kemacetan terjadi dimana-mana, walau mata sakit karena banyaknya tulisan sale di mall-mall besar untuk merk-merk branded dan banyak walau-walau lain yang tidak membuat kami bosan tinggal disana.

Salah satu keindahan Doha yang terekam dalam memori adalah langit Doha yang selalu berwarna biru cerah tanpa mendung. Tingkat hujan yang sangat rendah membuat kota ini jarang memiliki langit mendung.

Terimakasih untuk papanya anak-anak yang mengajak kami tinggal disana walau hanya 6 tahun (dibandingkan banyak teman kami yang sudah tinggal disana belasan tahun). We love you.




Jalan utama Corniche


Halaman Depan Museum Islamic of Art



Pemandangan Corniche dari atas MIA


Salah Satu bangunan sekolah


Corniche menjelang malam


Pemandangan Corniche dari Al Rumeila Park


Bunga-bunga di The Pearl


Pelangi di Westbay