Sabtu, 18 April 2020

Day 13: Saatnya Kembali Ke Indonesia

Pesawat kami akan berangkat jam 15.15 waktu Amsterdam. Dengan banyaknya barang bawaan, dan jarak Rotterdam-Amsterdam yang tidak dekat, membuat kami harus mengatur waktu karena kereta langsung yang menuju Schiphol berangkat setiap 30 menit. Dengan 1 jam perjalanan, kami harus memperhitungkan waktu check in, imigrasi dan lain-lain.

Jujur aja, walau sudah berkali-kali melewati imigrasi di beberapa negara yang saya kunjungi, bagian imigrasi selalu membuat saya ga nyaman. Aya pernah tertahan di imigrasi Thailand padahal saat itu Aya masih berusia 8 tahun dan Saya juga pernah tertahan di imigrasi Dubai dan disuruh menunggu di ruangan dan ditanya, mengapa saya tidak membawa tiket. Padahal tiketnya dibawa papanya anak2 dan dia sudah melewati imigrasi terlebih dahulu. Jadinya saya harus menunggu sampai papanya anak2 menyadari kalau saya tidak muncul-muncul.

Back to the story.
Walau kami sudah teliti memperhitungkan waktu, namun tetap saja ada kendala yg membuat kami terhambat. Awalnya kami memesan grab untuk mengantar ke stasiun Blaak, namun ternyata bagasi mobil grab tidak bisa membawa koper kami yg besar-besar dan kami harus mengganti order grab dengan mobil yang lebih besar (dan mahal pastinya). Sesampainya di stasiun Blaak, kami harus membeli tiket one way untuk saya dan Aya, serta tiket return untuk Tata dan Devina. Kami sampai di jalur kereta hanya terlambat tidak sampai 5 detik, akibatnya kami harus menunggu kereta berikutnya dan kedinginan selama 30 menit.


Setelah menempuh kurang lebih 1 jam perjalanan, sampailah kami di Schiphol, urusan check in lancar karena kami sudah check in online. Sementara menunggu masuk ke imigrasi, kami hangout dulu untuk makan siang.


Setelah waktunya tiba, Saya dan Aya harus naik pesawat untuk kembali ke Yogyakarta. Perjalanan panjang yang harus kami lewati sebelum benar-benar bisa beristirahat dengan baik.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar